Horacio Pagani, Kejarlah Mimpi Sampai Italia

Horacio Pagani

Image courtessy of Michiel Mulder photography

Dulu, bicara soal mobil eksotik dari Italia, yang akan muncul di benak kita tentu adalah Ferrari & Lamborghini. Namun seiring waktu, muncul sebuah merek lain yang tidak kalah indah, mengagumkan & mengesankan : Pagani

Zonda, Huayra, siapa yang tidak berdebar-debar takjub saat melihat sosoknya? Nah, kali ini Pedal2theMetal akan menulis sedikit soal siapa otak dibalik pabrikan supercar ekslusif ini, Horacio Pagani.

Horacio Pagani

“I have cul­ti­vated my dream every day. I tried to turn all the dif­fi­cul­ties into fuel to con­tinue and, at a cer­tain point, I put together a good team of people. You cannot do any­thing on your own. Basi­cally, I believed in what I wanted to do—and I did it.”
Horacio Pagani

Horacio Raúl Pagani, lahir di Casilda, Argentina pada 10 November 1955. Berada dalam lingkungan keluarga pembuat roti, Horacio sudah mampu membuat banyak bentuk-bentuk dari berbagai bahan. Namun berbeda dengan tradisi keluarganya yang membuat roti, Horacio justru lebih senang membuat mobil-mobilan!

Ini karena sewaktu kecil, ia melihat sebuah majalah Style Auto, yang mengulas soal mobil-mobil sport dari Italia. Membuat Horacio kecil bermimpi, kalau nanti ia juga akan memiliki, bahkan membuat sportcar dari Italia miliknya sendiri!

Horacio Pagani
Awalnya, Horacio membuat mobil-mobilannya sendiri dari kayu balsa. Lalu, setelah memasuki usia remaja, Horacio yang mengidolakan Leonardo Da Vinci ini mulai menyukai ilmu mekanika, yang mendorong Horacio untuk mengambil jurusan desain industri di Universitas La Plata, Argentina, pada tahun 1972.

Horacio Pagani
Tak hanya puas mendalami ilmu desain, Horacio melanjutkan studinya ke jurusan teknik mekanika di Universitas Rosario Argentina. Sewaktu kuliah disini, Horacio mendapat banyak pengalaman, yang menjadikannya mampu membuat berbagai macam mobil, salah satunya adalah sebuah Formula 2, murni desainnya sendiri. Keren!

Horacio Pagani

Image courtessy of Michiel Ward photography

Namun, Horacio tetap tidak melupakan impiannya sewaktu kecil : Membuat supercar Italia sendiri. Berkat kreasi-kreasinya, Horacio mengenal seorang pembalap legendaris Argentina, Juan Manuel Fangio, yang membantunya melanjutkan hidup menuju Mekkah dari supercar dunia : Modena.

Horacio Pagani
Mengapa Pedal2theMetal menyebut Modena sebagai pusat supercar dunia? Ini karena Modena, merupakan markas dari 3 pabrikan supercar paling top di dunia : Ferrari, Lamborghini & Maserati. Dari 3 pabrikan ini, Horacio memilih untuk masuk dalam Lamborghini, sebagai seorang staff mekanik serta…Tukang sapu.

Horacio Pagani
Untunglah, Lamborghini tahu kapabilitas & jeniusnya Horacio, yang membuat Horacio masuk dalam divisi konstruksi, dan membantu desain & produksi banyak Lamborghini, mulai dari SUV LMA, Jalpa, sampai yang paling spektakuler, Countach Evoluzione, yang menjadi mobil jalanan pertama dengan sasis berbahan karbon fiber.

Modena Design

Image courtessy of kiwiexplorer

Horacio lalu mendirikan 2 perusahaan baru, yaitu Pagani Composite Research yang memiliki fokus meriset & membuat konstruksi serat karbon untuk mobil, serta Modena Design sebagai konsultan desain. Beberapa hasil karyanya adalah Lamborghini P140 serta L30, yang kemudian disempurnakan untuk menjadi basis Lamborghini Diablo. Selain itu, Aprilia GP250 & Chrysler ME412 juga didesain oleh perusahaan ini lho!

Horacio Pagani
Berkat pengalaman-pengalaman berharga itu, Horacio makin yakin dalam membuat supercar miliknya sendiri. Dinamakan Pagani C12 dan didesain oleh Horacio sendiri, desainnya benar-benar mengejutkan publik Geneva Motor Show 1999! C12 yang kelak akan diberi nama Pagani Zonda ini sendiri, memakai mesin dari Mercedes-Benz, karena saran dari mentornya, Juan Manuel Fangio.

Horacio Pagani
Horacio sendiri berkata soal mobilnya ; “Zonda terinspirasi dari mobil balap, bukan dari mobil jalanan! Berbasis dari Mercedes-Benz Group.C dimana mobil balap masih elegan & romantik, bukan semata-mata mengagungkan aerodinamika seperti sekarang. Selain mobil balap, Zonda juga mengambil elemen-elemen indah dari jam tangan Patek Philippe, speedboat Riva serta pesawat jet. Membuat Zonda memiliki desain seperti ini.”

Pagani Factory
Ada yang membedakan Pagani dengan pabrikan supercar eksotis lain di Modena, seperti Bugatti era Romano Artioli. Jika Bugatti memiliki pabrik ekstravagan, mewah & megah, Pagani malah terlihat seperti sebuah workshop & butik. Namun karena itulah, Zonda lebih terasa spesial, karena benar-benar menunjukan cinta Horacio akan supercar yang sempurna.

Horacio Pagani
Kita juga tahu, akhirnya Horacio mengenalkan angin badai terbarunya (Zonda sendiri nama angin di Argentina) bernama Huayra. Resepnya sama seperti Zonda : Desain mengagumkan (meski aneh), mesin Mercedes-Benz AMG super kuat, serta detail & pengerjaan yang luar biasa. Mampukah Huayra menggantikan Zonda?

Horacio Pagani

Image courtessy of alratag

Tapi Pedal2theMetal yakin kalau Huayra nanti bisa menggantikan karisma Zonda. Mengapa? Ini karena Huayra dibuat sama persis oleh Horacio, sebagai buah cintanya akan supercar Italia yang indah, dan dikerjakan secara mendetail, mulai dari baut & mur, sampai bagian-bagian lainnya.

Jadi, jika anda berniat menjadi seorang pembuat supercar, maka tanamkan pepatah baru ini : Bukan kejarlah ilmu sampai negeri Cina, namun menuju Italia!

Sumber : Pagani Automobili S.p.A.

8 thoughts on “Horacio Pagani, Kejarlah Mimpi Sampai Italia

    • Wow, sepertinya patut untuk dibaca oleh para seniman Body-kit…Mungkin ada ilmu-ilmu memahat karbon dari sang maestro sendiri yang ada di buku itu 🙂

      Tapi sepertinya orang Indonesia kurang mengenal pribadi Pagani…Even the legendary Murray pun sepertinya kalah set dibanding Giorgetto Giugiaro & Sergio Pininfarina misalnya? (yang sebenarnya tidak dikenal luas juga)

  1. Tapi dari semua itu memeng orang indo yang paling hebat, knpa?
    krna di indo banyak banget bengkel yg pake magic (ajaib). hahahahahaa
    namanya ja udah “ketok magic”, nnamun sayang di dalam bengkel g boleh tau gmn proses benerinya. kalo tau mungkin banyak insinyur g susa2 ngluarin duit buat kuliah. wkwkwk 😀

Leave a reply to pedal2themetal Cancel reply